BUTIK selalu identik dengan hal-hal apik dan cantik. Keberadaannya
gampang ditemukan di kota metropolitan. Namun, siapa sangka di pagi
hari lebih gampang menjumpai butik di ruas jalan Cirebon-Brebes, selepas
jembatan Kali Pemali, Brebes, Jawa Tengah. Bedanya, butik di kota besar
penuh pajangan busana adiluhung, butik di Brebes merupakan akronim
dari mencabut dan memetik. Sentuhan jari-jari pekerja butik yang
didominasi kaum wanita ini diperlukan pedagang bawang merah untuk
mempercantik tampilan dagangannya. Sehabis dipanen dan dijemur, kulit
luar bawang akan keriput. Tugas pekerja butik adalah mencabut akar
yang tersisa, memetik kelopak ba-wang yang kusam kehitaman, dan menjadikannya tampak
merah merona mengundang selera.
Pekerja butik tidak kekurangan pekerjaan. Lahan pertanian Kabupaten Brebes sepanjang tahun
tidak pernah berhenti menghasilkan komoditas ini. Sebanyak 12 dari 17 kecamatan di kabupaten
terkait merupakan lumbung bawang merah yang selalu melimpah. Produksi "emas merah" ini
tahun 2001 berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Brebes tercatat 169.309 ton.
Basis roda perekonomian kabupaten yang pendapatan per kapita pada tahun 2000 Rp 1,8 juta
adalah sektor pertanian. Publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes menunjukkan, tahun
2000 saat perekonomian Indonesia masih babak belur, pertumbuhan ekonomi di 17
kecamatannya tidak ada yang negatif. Pertumbuhannya antara 3,24 sampai 5,47 persen.
Sumbangan sektor pertanian di kabupaten ini tercatat selalu di atas 50 persen pendapatan
domestik regional bruto. Pada tahun 2000 kontribusinya Rp 1,6 trilyun dari total kegiatan
ekonomi Rp 3 trilyun, naik 0,2 trilyun dari tahun sebelumnya.
Bawang merah sebagai salah satu andalan sektor pertanian, tidak lepas dari incaran pengusaha
Belanda. Pemerintah kabupaten (pemkab) sedang membicarakan keinginan mereka mendirikan
pabrik pengolahan bawang merah tujuan ekspor. Sebelum pabrik itu direalisasikan, pemkab
harus bekerja keras mengurangi kandungan pes-tisida bawang merah di daerahnya hingga batas
ambang yang dapat diterima masyarakat internasional. Proyek percontohan menanam bawang
merah dengan sedikit pestisida dan sedikit pupuk di Desa Karangsari, Kecamatan Bulakamba,
kiranya bisa disosialisasikan ke kecamatan lainnya.
Pestisida yang mencemari lingkungan seperti sawah dan sungai, dituding sebagai salah satu
biang keladi menurunnya produksi telur itik gembalaan. Rasa telur itik gembalaan lebih enak
dibanding telur itik kandangan yang diberi makan dari hasil olahan. Khawatir itiknya mati garagara
makan rontokan biji padi di sawah yang habis dipanen, peternak merasa lebih aman
mengurung itik di kandang.
Tradisi dan kebiasaan menggembala itik dari lahan sawah yang satu ke sawah yang lain saat ini
sudah banyak ditinggalkan. Kalaupun masih ada yang setia menjadi penggembala itik, tentu
mereka sudah memperhitungkan untung-ruginya. Telur itik gembalaan merupakan bahan baku
pembuatan telur asin yang berkualitas prima. Rasa-nya khas tanpa menyebarkan aroma amis
yang menyengat hidung. Oleh karena itu, telur itik gembalaan harganya lebih mahal dibanding
telur itik kandangan.
Berkurangnya pasokan dan sulitnya mendapatkan telur itik gembalaan dirasakan produsen telur
asin yang menggunakan bahan baku telur itik gembalaan. Salah satu pemilik toko pembuat dan
penjual telur asin di Jalan Pangeran Diponegoro, mengakui seretnya mendapatkan bahan baku.
Akibatnya, produksi mengalami hambatan. Penikmat telur asin, masir, dan berminyak buatannya
yang siap santap terpaksa menunggu di daftar antrean yang panjang. Bagi yang tidak sabar,
disediakan telur asin mentah yang baru bisa dimasak 10 hari kemudian untuk rasa asin sedang,
atau 20 hari bagi yang menginginkan rasa asin, masir, dan berminyak.
Kabupaten yang tanggal 18 Januari lalu merayakan hari jadi ke-324 ini tidak bisa lepas dari
bawang merah dan telur asin. Bahkan, keberadaan kedua komoditas itu sempat diabadikan pada
lambang daerah. Gambar bawang sangat jelas terpampang, sedangkan gambar telur asin
divisualisasikan dengan mata rantai berbentuk bulat telur mengelilingi bawang merah.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Brebes Nomor 8 Tahun 1986 (Bab IV Pasal 4, Ayat (2), Butir
c) tertulis "bentuk bulat telur serta gambar bawang merah melambangkan bahwa telur asin dan
bawang merah merupakan hasil spesifik daerah Brebes". Almarhum Moh Tadjudin Nuraly,
mantan Bupati Brebes, pada bulan November 2001 sempat membuat keputusan tentang
penetapan produk andalan dan produk unggulan sektor industri.
Produk andalan sektor industri di antaranya adalah bawang goreng, soun, kapal rakyat, serta
biting hio, sedangkan produk unggulannya terdiri dari telur asin, keramik hias, rebana, serta
pindang bandeng. (Sriyadi Adhi Sumarta/ Litbang Kompas)
CREATIVE ACCOUNTING VS TAX PLANNING
15 tahun yang lalu